Bukukan Tol Lambat, Kementerian PUPR Beroperasi Pintu Tol Lambubang

Adhitia Hermawan

Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) baru saja mengoperasikan Pintu Tol (GT) Lambubang, Kabupaten Sorong, Papua Barat. Pintu tol ini merupakan bagian dari Jalan Tol Sorong-Klamono sepanjang 34,92 kilometer.

Pengoperasian GT Lambubang dilakukan oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono secara virtual pada Jumat (10/2/2023). Dalam sambutannya, Basuki mengatakan bahwa pengoperasian pintu tol ini bertujuan untuk meningkatkan konektivitas dan memperlancar akses masyarakat.

"Jalan tol ini merupakan salah satu proyek infrastruktur strategis yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan memperlancar akses masyarakat dari dan menuju Kota Sorong. Selain itu, jalan tol ini juga dapat mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Papua Barat," ujar Basuki.

Jalan Tol Sorong-Klamono merupakan jalan tol pertama di Papua Barat yang dibangun dengan skema Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Proyek ini dikerjakan oleh PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk dengan nilai investasi sebesar Rp 5,29 triliun.

Pembangunan jalan tol ini dibagi menjadi dua seksi, yaitu Seksi 1 Sorong-Klamono sepanjang 23,05 kilometer dan Seksi 2 Sekar-Klamono sepanjang 11,87 kilometer. Saat ini, Seksi 1 Sorong-Klamono sudah beroperasi penuh, sedangkan Seksi 2 Sekar-Klamono masih dalam tahap penyelesaian.

GT Lambubang merupakan pintu tol pertama yang dioperasikan pada Jalan Tol Sorong-Klamono. Pintu tol ini terletak di Desa Lambubang, Kecamatan Sorong Barat, Kabupaten Sorong.

Dengan beroperasinya GT Lambubang, diharapkan waktu tempuh dari Kota Sorong ke Klamono dapat semakin singkat. Sebelum adanya jalan tol, waktu tempuh dari Sorong ke Klamono bisa mencapai 2 jam. Namun, dengan adanya jalan tol, waktu tempuh tersebut dapat dipersingkat menjadi hanya sekitar 30 menit.

Selain GT Lambubang, Kementerian PUPR juga berencana mengoperasikan dua pintu tol lainnya pada Jalan Tol Sorong-Klamono, yaitu GT Klamono dan GT Sekar. Kedua pintu tol ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2024.

Dengan beroperasinya seluruh pintu tol pada Jalan Tol Sorong-Klamono, diharapkan dapat semakin meningkatkan konektivitas dan memperlancar akses masyarakat di wilayah Papua Barat.

Berikut beberapa manfaat dari pengoperasian Pintu Tol Lambubang:

  • Memperlancar akses dari dan menuju Kota Sorong
  • Menghemat waktu tempuh dari Sorong ke Klamono
  • Mendukung pengembangan ekonomi di wilayah Papua Barat
  • Meningkatkan konektivitas di wilayah Papua Barat
  • Menciptakan lapangan kerja baru

Fakta-Fakta Jalan Tol Sorong-Klamono:

  • Panjang: 34,92 kilometer
  • Seksi 1: Sorong-Klamono (23,05 kilometer)
  • Seksi 2: Sekar-Klamono (11,87 kilometer)
  • Skema pembangunan: Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU)
  • Nilai investasi: Rp 5,29 triliun
  • Kontraktor: PT Wijaya Karya (Persero) Tbk dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk
  • Pintu tol yang telah beroperasi: GT Lambubang
  • Pintu tol yang masih dalam tahap penyelesaian: GT Klamono dan GT Sekar
  • Target pengoperasian seluruh pintu tol: 2024

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer