Sensor O2 Motor Rusak Bikin Ngadat, Kenali Gejala-gejalanya!

Adhitia Hermawan

Sensor oksigen (O2) merupakan komponen penting dalam sistem pembakaran mesin motor. Fungsinya adalah mendeteksi kadar oksigen dalam gas buang dan memberikan informasi ke ECU (Electronic Control Unit) untuk mengatur campuran udara dan bahan bakar yang ideal. Jika sensor O2 rusak, dapat menyebabkan masalah pada mesin dan membuat motor ngadat.

Ciri-ciri Sensor O2 Motor Rusak

Berikut adalah beberapa ciri-ciri sensor O2 motor yang rusak:

1. Lampu Indikator Check Engine Menyala

Salah satu indikator pertama sensor O2 rusak adalah lampu indikator check engine pada dasbor menyala. ECU mendeteksi adanya masalah pada sensor O2 dan mengaktifkan lampu ini untuk memperingatkan pengendara.

2. Performa Mesin Menurun

Sensor O2 yang rusak dapat mengganggu campuran udara dan bahan bakar, sehingga menyebabkan performa mesin menurun. Motor mungkin terasa lemot, kehilangan tenaga, atau bahkan mati mendadak.

3. Konsumsi Bahan Bakar Berlebih

Campuran udara dan bahan bakar yang tidak ideal dapat menyebabkan konsumsi bahan bakar yang berlebih. Jika motor tiba-tiba boros bensin, bisa jadi sensor O2 bermasalah.

4. Emisi Gas Buang Berlebih

Sensor O2 yang rusak dapat menyebabkan emisi gas buang yang berlebih. Motor akan mengeluarkan asap hitam atau biru pekat, yang menunjukkan pembakaran tidak sempurna.

5. Getaran Mesin Berlebihan

Campuran udara dan bahan bakar yang tidak seimbang dapat menyebabkan getaran mesin yang berlebihan. Motor terasa bergetar atau bahkan tersendat saat dikendarai.

6. Mesin Sulit Dihidupkan

Sensor O2 yang rusak dapat membuat mesin sulit dihidupkan. ECU tidak mendapatkan informasi yang akurat tentang kadar oksigen, sehingga kesulitan menentukan campuran udara dan bahan bakar yang tepat.

7. Kecepatan Langsam Tidak Stabil

Saat mesin dalam keadaan idle atau kecepatan rendah, sensor O2 memainkan peran penting dalam menjaga kestabilan putaran mesin. Jika sensor O2 rusak, putaran mesin dapat menjadi tidak stabil dan motor akan terasa tersentak-sentak.

8. Aroma Bahan Bakar pada Gas Buang

Sensor O2 yang rusak dapat menyebabkan bahan bakar yang tidak terbakar keluar melalui sistem pembuangan. Hal ini dapat menghasilkan aroma bahan bakar yang menyengat pada gas buang.

9. Suara Mesin Kasar

Campuran udara dan bahan bakar yang tidak tepat dapat menyebabkan suara mesin yang kasar. Motor mungkin terdengar berisik atau mengeluarkan suara aneh saat dikendarai.

10. Akselerasi Lemot

Sensor O2 yang rusak dapat mengganggu waktu pengapian, sehingga menyebabkan akselerasi motor yang lemot. Motor tidak mampu menambah kecepatan dengan cepat atau bereaksi lambat saat pedal gas ditekan.

Penyebab Sensor O2 Rusak

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan sensor O2 rusak antara lain:

  • Korosi pada konektor sensor
  • Kerusakan mekanis akibat benturan atau kecelakaan
  • Paparan suhu ekstrem
  • Kerusakan pada kabel sensor
  • Jangka waktu penggunaan yang lama

Biaya Perbaikan Sensor O2

Biaya perbaikan sensor O2 bervariasi tergantung jenis motor dan bengkel yang dipilih. Umumnya, biaya penggantian sensor O2 berkisar antara Rp300.000 hingga Rp1.000.000.

Pentingnya Mengganti Sensor O2 yang Rusak

Mengganti sensor O2 yang rusak sangat penting untuk menjaga performa mesin motor dan mencegah kerusakan lebih lanjut. Jika dibiarkan terlalu lama, sensor O2 yang rusak dapat menyebabkan masalah serius pada mesin, seperti kerusakan katalis konverter dan penurunan efisiensi bahan bakar secara drastis.

Jika Anda mengalami salah satu ciri-ciri sensor O2 motor rusak, segera bawa motor ke bengkel terpercaya untuk diperiksa dan diperbaiki. Dengan mengganti sensor O2 yang rusak, Anda dapat mengembalikan performa mesin motor dan mencegah masalah yang lebih besar di kemudian hari.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer