Jakarta – Toyota Kijang Innova merupakan salah satu mobil keluarga terpopuler di Indonesia. Sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2004, Innova telah mengalami beberapa kali perubahan, termasuk dalam hal mesin.
Salah satu perubahan signifikan yang terjadi pada mesin Innova adalah penerapan standar emisi Euro. Standar emisi Euro merupakan peraturan yang mengatur batas emisi gas buang pada kendaraan bermotor.
Di Indonesia, kendaraan bermotor yang diproduksi sejak tahun 2019 harus memenuhi standar emisi Euro 4. Standar ini lebih ketat dibandingkan dengan standar Euro 2 yang berlaku sebelumnya.
Perbedaan standar emisi Euro 4 dan Euro 2 berimbas pada spesifikasi dan performa mesin Innova. Berikut ini adalah perbedaan utama antara mesin Innova Euro dan non-Euro:
1. Spesifikasi Mesin
- Innova Euro 2: Menggunakan mesin diesel 2.500 cc common rail VNTurbo dengan teknologi D-4D (Direct Injection 4-stroke Diesel). Mesin ini menghasilkan tenaga sebesar 102 dk pada 3.400 rpm dan torsi puncak 20,1 kgm pada 1.200-3.400 rpm.
- Innova Euro 4: Menggunakan mesin diesel 2.400 cc common rail VNTurbo dengan teknologi D-4D. Mesin ini menghasilkan tenaga lebih besar, yakni 149 dk pada 3.400 rpm dan torsi puncak 34,9 kgm pada 1.600-2.800 rpm.
2. Sistem Pembakaran
- Innova Euro 2: Menggunakan sistem pembakaran konvensional dengan injektor bahan bakar yang terletak di bagian bawah ruang bakar.
- Innova Euro 4: Menggunakan sistem pembakaran common rail dengan injektor bahan bakar yang terletak di bagian atas ruang bakar. Sistem ini mampu menghasilkan semprotan bahan bakar yang lebih halus dan merata, sehingga pembakaran lebih efisien dan emisi lebih rendah.
3. Sistem EGR (Exhaust Gas Recirculation)
- Innova Euro 2: Tidak dilengkapi dengan sistem EGR.
- Innova Euro 4: Dilengkapi dengan sistem EGR yang berfungsi untuk mengurangi emisi gas NOx (Nitrogen Oksida). Sistem ini bekerja dengan cara mengalirkan kembali sebagian gas buang ke dalam ruang bakar, sehingga suhu pembakaran lebih rendah dan pembentukan NOx berkurang.
4. Katalis Konverter
- Innova Euro 2: Menggunakan katalis konverter satu tingkat.
- Innova Euro 4: Menggunakan katalis konverter dua tingkat yang lebih efektif dalam mengurangi emisi polutan, seperti NOx, CO (Karbon Monoksida), dan HC (Hidrokarbon).
Perbedaan Performa
Perbedaan spesifikasi dan teknologi mesin berdampak pada performa Innova Euro dan non-Euro.
- Akselerasi: Innova Euro 4 memiliki akselerasi yang lebih baik dibandingkan dengan Innova Euro 2, karena menghasilkan tenaga dan torsi yang lebih besar.
- Kecepatan Maksimal: Kecepatan maksimal Innova Euro 4 juga lebih tinggi daripada Innova Euro 2.
- Konsumsi BBM: Innova Euro 4 memiliki konsumsi BBM yang lebih irit dibandingkan dengan Innova Euro 2, berkat sistem pembakaran yang lebih efisien dan sistem EGR yang mengurangi konsumsi bahan bakar.
Perbedaan Emisi
Perbedaan teknologi mesin juga berdampak pada emisi gas buang Innova Euro dan non-Euro.
- Emisi NOx: Innova Euro 4 menghasilkan emisi NOx yang lebih rendah dibandingkan dengan Innova Euro 2, berkat sistem EGR yang efektif dalam mengurangi pembentukan NOx.
- Emisi CO: Innova Euro 4 juga menghasilkan emisi CO yang lebih rendah, karena sistem pembakaran yang lebih efisien.
- Emisi HC: Innova Euro 4 memiliki emisi HC yang lebih rendah daripada Innova Euro 2, berkat katalis konverter dua tingkat yang lebih efektif dalam mengurangi emisi polutan.
Kesimpulan
Perbedaan mesin Innova Euro dan non-Euro terletak pada spesifikasi, teknologi, performa, dan emisi. Innova Euro 4 memiliki spesifikasi mesin yang lebih modern, teknologi yang lebih canggih, performa yang lebih baik, dan emisi yang lebih rendah dibandingkan dengan Innova Euro 2.
Dengan demikian, bagi konsumen yang mencari mobil keluarga dengan performa mesin yang baik, konsumsi BBM yang irit, dan emisi gas buang yang rendah, Innova Euro 4 merupakan pilihan yang tepat dibandingkan dengan Innova Euro 2.