Mesin Innova Euro vs Non-Euro: Mana yang Lebih Unggul?

Ade Handoko

Jakarta – Toyota Innova, salah satu mobil MPV terpopuler di Indonesia, hadir dalam beberapa varian, termasuk mesin standar non-Euro dan mesin yang memenuhi standar emisi Euro. Perbedaan antara kedua jenis mesin ini cukup signifikan, memengaruhi performa, efisiensi bahan bakar, dan harga jualnya.

Teknologi Mesin

Mesin Innova non-Euro menggunakan teknologi common-rail diesel dengan kapasitas 2.494 cc. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga hingga 149 daya kuda (dk) pada 3.400 rpm dan torsi maksimum 360 Newton meter (Nm) pada 1.200-2.600 rpm. Sementara itu, mesin Innova Euro mengusung teknologi Variable Nozzle Turbo (VNT) yang meningkatkan efisiensi dan performa mesin. Kapasitas mesinnya sama dengan versi non-Euro, namun tenaga dan torsinya meningkat menjadi 150 dk pada 3.400 rpm dan 360 Nm pada 1.200-2.600 rpm.

Emisi

Perbedaan utama antara mesin Innova Euro dan non-Euro terletak pada standar emisi yang dipenuhinya. Mesin non-Euro tidak dilengkapi dengan teknologi pengurangan emisi gas buang, sedangkan mesin Euro telah dilengkapi dengan katalitik konverter dan filter partikel diesel untuk menyaring partikel berbahaya dari gas buang. Standar emisi Euro yang dipenuhi oleh mesin Innova adalah Euro 2, yang merupakan standar emisi yang berlaku di Indonesia sejak tahun 2010.

Performa

Meskipun perbedaan tenaga dan torsi antara mesin Innova Euro dan non-Euro hanya sedikit, namun teknologi VNT pada mesin Euro memberikan respons yang lebih baik pada putaran mesin rendah dan menengah. Hal ini membuat akselerasi mesin Euro lebih responsif dan lebih bertenaga saat mendaki tanjakan atau membawa beban berat. Sementara itu, mesin non-Euro memiliki performa yang lebih baik pada putaran mesin tinggi.

Efisiensi Bahan Bakar

Mesin Innova Euro terbukti lebih efisien bahan bakar daripada versi non-Euro. Teknologi VNT memungkinkan mesin untuk beroperasi pada putaran mesin yang lebih rendah, sehingga mengurangi konsumsi bahan bakar. Menurut data pabrikan, mesin Innova Euro memiliki konsumsi bahan bakar rata-rata 13 km/liter, sedangkan mesin non-Euro hanya 12,4 km/liter.

Harga

Perbedaan antara mesin Innova Euro dan non-Euro juga tercermin pada harga jualnya. Varian Innova Euro umumnya lebih mahal dibandingkan dengan varian non-Euro. Selisih harganya berkisar antara Rp 10 juta hingga Rp 20 juta, tergantung pada tipe dan fitur yang ditawarkan.

Kesimpulan

Pemilihan antara mesin Innova Euro dan non-Euro tergantung pada prioritas dan kebutuhan masing-masing konsumen. Bagi yang mencari mesin yang ramah lingkungan, efisien bahan bakar, dan bertenaga, mesin Innova Euro merupakan pilihan yang lebih tepat. Namun, bagi yang ingin mendapatkan harga yang lebih terjangkau dan performa yang baik pada putaran mesin tinggi, mesin Innova non-Euro masih bisa menjadi pilihan yang layak.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer