Renault Duster, SUV asal Prancis, kerap jadi pilihan konsumen Indonesia karena banderolnya yang kompetitif. Tapi, di balik keunggulannya, ada sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum jadikan mobil ini tunggangan.
Mesin Kurang Bertenaga
Kekurangan utama Renault Duster terletak pada mesinnya yang kurang bertenaga. Mesin diesel 1.5 liter Turbocharger yang diusungnya hanya menghasilkan output daya sebesar 110 PS dan torsi 245 Nm. Tenaga ini terasa kurang memadai, khususnya saat mobil mengangkut beban berat atau melaju di tanjakan.
Kurangnya tenaga ini juga berdampak pada akselerasi yang lambat. Duster membutuhkan waktu sekitar 13 detik untuk mencapai kecepatan 100 km/jam dari diam. Angka ini cukup tinggi untuk ukuran sebuah SUV.
Kualitas Interior Kurang Premium
Masuk ke interior, Renault Duster tidak menawarkan kemewahan layaknya SUV modern. Material yang digunakan terkesan murahan dan finishingnya kurang rapi. Joknya pun tidak terlalu nyaman untuk perjalanan jarak jauh.
Kekurangan kualitas interior ini juga terlihat pada sistem hiburannya yang ketinggalan zaman. Layar sentuhnya kecil dan kurang responsif, serta fitur konektivitasnya terbatas.
Suspensi Kaku
Suspensi Renault Duster dikenal kaku, sehingga kurang nyaman saat melewati jalanan bergelombang. Guncangan yang keras dapat terasa sampai ke kabin, membuat penumpang kurang nyaman.
Kekakuan suspensi ini juga berdampak pada stabilitas mobil. Saat melaju dalam kecepatan tinggi, Duster terkadang terasa limbung dan kurang terkendali.
Kekurangan Fitur Keselamatan
Dalam hal fitur keselamatan, Renault Duster agak ketinggalan dibandingkan kompetitornya. Mobil ini hanya dilengkapi dengan dua airbag di depan, sementara fitur seperti ABS, EBD, dan ESP baru tersedia pada varian tertinggi.
Kurangnya fitur keselamatan ini tentu menjadi pertimbangan penting, terutama bagi keluarga yang mengutamakan keamanan.
Konsumsi BBM yang Tinggi
Kekurangan lain dari Renault Duster adalah konsumsi bahan bakarnya yang tinggi. Mesin diesel 1.5 liternya hanya mampu menorehkan angka sekitar 12-14 km/liter dalam kondisi normal. Angka ini cukup boros untuk ukuran sebuah SUV.
Konsumsi BBM yang tinggi ini tentu menjadi beban tersendiri bagi kantong pemilik, terutama saat harga BBM mengalami kenaikan.
Harga Mahal untuk Varian Tertinggi
Renault Duster memiliki varian tertinggi yang menawarkan sejumlah fitur tambahan, namun harga jualnya melambung cukup tinggi. Varian termahal ini bisa mencapai Rp 400 jutaan, yang merupakan angka yang cukup mahal untuk ukuran sebuah SUV medium.
Dengan harga yang setinggi itu, konsumen bisa mendapatkan pilihan SUV dari pabrikan lain yang menawarkan fitur lebih lengkap dan performa lebih baik.
Kesimpulan
Renault Duster memang hadir dengan banderol yang kompetitif, namun ada sejumlah kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum membelinya. Kekurangan tersebut antara lain mesin kurang bertenaga, kualitas interior kurang premium, suspensi kaku, fitur keselamatan minim, konsumsi BBM tinggi, dan harga mahal untuk varian tertinggi.
Bagi konsumen yang mengutamakan performa, kenyamanan, dan fitur keselamatan, Renault Duster mungkin bukan pilihan terbaik. Ada sejumlah SUV lain di pasaran yang menawarkan kualitas lebih baik dengan banderol serupa.