Jakarta – Di dunia otomotif, istilah "piston" dan "seher" seringkali digunakan secara bergantian. Namun, tahukah Anda bahwa keduanya sebenarnya memiliki perbedaan yang mendasar? Artikel kali ini akan mengupas tuntas perbedaan antara piston dan seher, lengkap dengan penjelasan mendalam dan ilustrasi pendukung.
Pengertian
-
Piston: Komponen berbentuk silinder berongga yang bergerak naik turun di dalam silinder mesin. Fungsinya adalah untuk memampatkan campuran udara-bahan bakar dan mengubah energi panas menjadi energi mekanik.
-
Seher: Bagian dari piston yang bersentuhan langsung dengan dinding silinder. Seher memiliki cincin-cincin yang berfungsi untuk menjaga kekedapan ruang bakar dan mencegah kebocoran gas.
Konstruksi
-
Piston: Terbuat dari bahan yang kuat dan ringan, seperti aluminium atau besi tuang. Bagian atas piston memiliki bentuk kubah yang membantu mengarahkan campuran udara-bahan bakar ke tengah ruang bakar.
-
Seher: Biasanya terbuat dari besi cor atau baja dan memiliki alur-alur yang menampung cincin piston. Cincin-cincin ini dibuat dari baja atau besi tuang bermutu tinggi dan memiliki profil khusus untuk memastikan penyegelan yang baik.
Fungsi
-
Piston:
- Memompa campuran udara-bahan bakar ke ruang bakar.
- Meneruskan gaya tekanan dari ledakan ke poros engkol.
- Membantu melepaskan panas dari ruang bakar.
-
Seher:
- Membantu piston dalam menahan tekanan dari ledakan.
- Menjaga kekedapan ruang bakar.
- Mengurangi gesekan antara piston dan dinding silinder.
Perbedaan Utama
Perbedaan utama antara piston dan seher terletak pada konstruksi, fungsi, dan posisinya di dalam mesin. Piston adalah komponen yang lebih besar dan kompleks yang melakukan fungsi-fungsi utama dalam siklus mesin, sementara seher adalah bagian dari piston yang khusus bertanggung jawab untuk penyegelan dan mengurangi gesekan.
Kesimpulan
Meskipun sering digunakan secara bergantian, piston dan seher sebenarnya memiliki perbedaan yang signifikan. Pemahaman tentang perbedaan ini sangat penting bagi siapa saja yang ingin mendalami bidang otomotif. Dengan mengetahui perbedaannya, Anda dapat lebih memahami cara kerja mesin dan cara memeliharanya dengan benar.