Kelemahan Avanza Non VVT-i, Wajib Tahu Sebelum Beli!

Ade Handoko

Toyota Avanza non VVT-i merupakan salah satu mobil keluarga serbaguna yang cukup populer di Indonesia. Kendaraan ini dikenal memiliki harga yang terjangkau dan konsumsi bahan bakar yang irit. Namun, seperti halnya mobil lainnya, Avanza non VVT-i juga memiliki beberapa kelemahan yang perlu diketahui sebelum Anda memutuskan untuk membelinya.

Dalam artikel ini, kami akan mengupas secara detail kelemahan Avanza non VVT-i agar Anda dapat mempertimbangkannya dengan matang sebelum membeli.

1. Tenaga Mesin Kurang Responsif

Salah satu kelemahan Avanza non VVT-i yang paling mencolok adalah tenaga mesin yang kurang responsif. Pasalnya, mobil ini masih menggunakan mesin 1.3 liter tanpa teknologi VVT-i (Variable Valve Timing with Intelligence).

Akibatnya, Avanza non VVT-i membutuhkan waktu yang lebih lama untuk berakselerasi, terutama saat membawa muatan berat atau menanjak. Hal ini dapat terasa kurang nyaman saat Anda berkendara di jalan tol atau daerah pegunungan.

2. Konsumsi Bahan Bakar Kurang Irit

Meskipun terkenal irit bahan bakar, Avanza non VVT-i memiliki konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi dibandingkan varian VVT-i. Hal ini disebabkan oleh mesin non VVT-i yang tidak dapat mengatur waktu buka-tutup katup secara optimal.

Menurut data dari Toyota Indonesia, konsumsi bahan bakar Avanza non VVT-i dalam kondisi jalanan normal adalah sekitar 12,6 km/liter. Sementara itu, Avanza VVT-i dapat mencapai konsumsi bahan bakar hingga 15,9 km/liter.

3. Handling Kurang Stabil

Handling Avanza non VVT-i juga menjadi sorotan para penggunanya. Mobil ini memiliki bodi yang cukup ringan dan suspensi yang cenderung empuk. Akibatnya, Avanza non VVT-i kurang stabil saat melaju pada kecepatan tinggi atau saat menikung.

Beberapa pengguna juga mengeluhkan adanya gejala body roll yang cukup terasa saat bermanuver. Hal ini dapat mengurangi kenyamanan berkendara, terutama saat Anda berkendara di jalan yang bergelombang.

4. Suara Mesin Bising

Suara mesin Avanza non VVT-i tergolong cukup bising, terutama saat mesin bekerja pada putaran tinggi. Hal ini disebabkan oleh sistem peredaman suara yang kurang baik pada mobil ini.

Suara bising mesin dapat terasa mengganggu saat Anda berkendara di dalam kabin, terutama saat melaju pada kecepatan tinggi.

5. Kabin Panas

Kabin Avanza non VVT-i juga cenderung lebih panas dibandingkan varian VVT-i. Hal ini disebabkan oleh sistem AC yang kurang optimal pada mobil ini.

Akibatnya, Anda akan merasa kurang nyaman saat berkendara di cuaca yang panas, terutama pada siang hari.

6. Fitur Kurang Lengkap

Fitur pada Avanza non VVT-i tergolong cukup basic. Mobil ini tidak dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti head unit layar sentuh, kamera parkir, atau kontrol stabilitas elektronik (ESC).

Hal ini dapat menjadi kekurangan bagi Anda yang menginginkan mobil dengan fitur yang lebih lengkap.

7. Harga Jual Kembali Lebih Rendah

Nilai jual kembali Avanza non VVT-i cenderung lebih rendah dibandingkan varian VVT-i. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor, seperti tenaga mesin yang kurang responsif, konsumsi bahan bakar yang lebih tinggi, dan fitur yang kurang lengkap.

Jika Anda berencana menjual kembali Avanza non VVT-i di masa depan, Anda perlu mempersiapkan diri untuk mendapatkan harga yang lebih rendah dibandingkan varian VVT-i.

Kesimpulan

Avanza non VVT-i memang memiliki beberapa kelemahan yang perlu Anda pertimbangkan sebelum membeli. Namun, kelebihan Avanza non VVT-i, seperti harga terjangkau, konsumsi bahan bakar irit, dan perawatan mudah, masih menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.

Jika Anda mencari mobil keluarga dengan anggaran terbatas dan tidak terlalu mengedepankan performa dan fitur lengkap, Avanza non VVT-i dapat menjadi pilihan yang tepat. Namun, jika Anda menginginkan mobil dengan tenaga mesin responsif, konsumsi bahan bakar irit, handling stabil, kabin nyaman, dan fitur lengkap, disarankan untuk memilih Avanza VVT-i atau mobil lain yang sesuai dengan kebutuhan Anda.

Also Read

Bagikan:

Ads - Before Footer